"Sibungsu!" begitulah biasanya panggilan kepada seorang anak yang dilahirkan paling akhir atau paling bontot :)
DADUNG MUHYIDDIN, adalah pemberian nama dari kedua orangtuaku. Entah darimana serta apa maksudnya, saya juga tidak tahu maksud dan maknanya dengan pemberian nama itu.
Namun dulu sewaktu kecil, pernah saya tanya kepada ibuku, apa maksud dan tujuan dari pemberian nama itu, beliau menjawab; konon katanya karena badanku kurus seperti tambang, maka dipanggilah nama Dadung ( Dadung itu adalah nama seutas tali atau tambang ( bahasa Sunda) yang terbuat dari bahan baku serabut buah kelapa yang dipilin panjang dan besar, biasanya tali ini dipergunakan untuk menarik atau mengangkat benda yang bobotnya besar atau berat ).
Sedangkan nama belakangnya diberi nama MUHYIDDIN, katanya, adalah sebagai pengikut agama nabi Muhammad SAW, begitulah kata beliau dulu sewaktu saya tanya.
Saya dilahirkan dikampung halaman namanya kampung Cipepe, sebuah desa atau kampung yang letaknya sekitar 6 km berada disebelah barat kota Garut dibawah kaki lereng gunung Guntur yang berhawa dingin, pada hari Jumát dibulan Juni tahun 1959 lalu, saya tidak begitu banyak informasi mengenai proses kelahiran saya,
Apakah saya dilahirkan di rumah sakit bersalin atau dirumah saja ( perlu informasi lebih lanjut), namun yang pasti proses persalinan, biasanya kalau zaman dulu selalu ditangani oleh yang namanya PARAJI atau bidan kampung.
Perjalanan hidup saya sewaktu kecil tidaklah begitu banyak peristiwa yang istimewa, sebagaimana halnya kebiasaan anak-anak kecil dikampung dulu, main layang-layang, mandi di kali atau bermain batu, gobak sodor, gatrik, petak umpet, dan masih banyak lagi permainan-permainan yang lainnya,
adalah jenis permainan-permainan yang paling saya sukai. Bersambung.....
DADUNG MUHYIDDIN, adalah pemberian nama dari kedua orangtuaku. Entah darimana serta apa maksudnya, saya juga tidak tahu maksud dan maknanya dengan pemberian nama itu.
Namun dulu sewaktu kecil, pernah saya tanya kepada ibuku, apa maksud dan tujuan dari pemberian nama itu, beliau menjawab; konon katanya karena badanku kurus seperti tambang, maka dipanggilah nama Dadung ( Dadung itu adalah nama seutas tali atau tambang ( bahasa Sunda) yang terbuat dari bahan baku serabut buah kelapa yang dipilin panjang dan besar, biasanya tali ini dipergunakan untuk menarik atau mengangkat benda yang bobotnya besar atau berat ).
 |
| Photo Keluarga |
Sedangkan nama belakangnya diberi nama MUHYIDDIN, katanya, adalah sebagai pengikut agama nabi Muhammad SAW, begitulah kata beliau dulu sewaktu saya tanya.
Saya dilahirkan dikampung halaman namanya kampung Cipepe, sebuah desa atau kampung yang letaknya sekitar 6 km berada disebelah barat kota Garut dibawah kaki lereng gunung Guntur yang berhawa dingin, pada hari Jumát dibulan Juni tahun 1959 lalu, saya tidak begitu banyak informasi mengenai proses kelahiran saya,
Apakah saya dilahirkan di rumah sakit bersalin atau dirumah saja ( perlu informasi lebih lanjut), namun yang pasti proses persalinan, biasanya kalau zaman dulu selalu ditangani oleh yang namanya PARAJI atau bidan kampung.
Perjalanan hidup saya sewaktu kecil tidaklah begitu banyak peristiwa yang istimewa, sebagaimana halnya kebiasaan anak-anak kecil dikampung dulu, main layang-layang, mandi di kali atau bermain batu, gobak sodor, gatrik, petak umpet, dan masih banyak lagi permainan-permainan yang lainnya,
adalah jenis permainan-permainan yang paling saya sukai. Bersambung.....
0 Response to "Dadung Sulaeman dan Keturunannya"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.